Pagi ini seperti biasa saya membaca koran harian Jawa Pos, di salah satu kolom berita dijelaskan bahwa memanng benar suhu kota Surabaya belakangan ini cukup panas serta tak menentu. ternyata dikarenakan matahari yang sedang berjalan menuju garis ekuator.
Wah... perlu di waspadai pula bagi kawand2 yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya karena pada tanggal 23 September nanti sang surya akan tepat berada di puncak Kota pahlawan tercinta kita tanpa kemiringan. Dapat dibayangkan betapa panasnya suhu Kota Surabaya pada hari itu.... pada saat matahari berada pada kemiringan ekuator pun sudah terasa betapa panas suhunya, apalagi jika tepat berada diatas kita tanpa kemiringan??
Efek dari hal tersebut ialah meningkatnya suhu di Surabaya hingga mencapai 37 derajat celsius yang akan berlanjut pada bulan Oktober mendatang. Perlu di perhatika bagi kawand2 yang sering berkelana kota menggunakan motor atau sebagainya karena akan langusng terkena senngatan sinar matahari. Solusinya ialah jangan lupa memakai slayer atau pennutup hidung unntuk mengurangi masuknya debu dan panas, jangan lupa jaket dan sarunng tangan. Perlengkapan tambahan yaitu AIR, yup...biar gak dehidrasi di tengah jalan,hehe...
Bagaimana dengan hujan di malam hari?? soal hujan pada malam hari ini dampak dari pemanasan air laut dari sinar matahari yang terik di siang hari. Pada malam hari tekanan udara tidak bisa membawa wan konvektif (awan hujan) keluar dari laut, henbusan angin yang sangat lemah mengakibatkan awan berputar di tempatnya dan terjadilah hujan.
Namun jangan takut bagi kawand2 yang ingin berlayar menuju Madura atau pergi menggunakan kapal karena cuaca seperti ini tidak berakibat apapun karena hembusan anginnya rendah,, diperkirakan perairan laut Jawa hanya mencapai 1,5 meter...
Oke, segitu aja sedikit crita dari saya, bukanya menakuti kawand... hanya saja semoga kita ingat untuk menjaga lingkungan kita tetap ever green untuk anak cucu kita kelak... ^_^
No comments:
Post a Comment